Kanker Kepala dan Leher

Kanker kepala dan leher terjadi ketika sel kanker di area kepala dan leher berkembang dengan ganas dan membentuk tumor.

Last modified: Desember 20, 2021

Informasi singkat tentang kanker kepala dan leherInformasi singkat

  • Kebanyakan kanker kepala dan leher dimulai dari sel-sel yang tipis dan rata di dalam lapisan tenggorokan, mulut, dan hidung. Sel-sel ini dikenal sebagai sel skuamosa.
  • Tidak semua tumor di kepala dan leher bersifat kanker.
  • Rata-rata, 919 orang di Malaysia terdagnosa menderita kanker nasofaring, Salah satu jenis dari kanker kepala dan leher.
  • Kanker nasofaring menempati urutan kelima kanker yang paling umum terjadi di Malaysia, dengan penderitanya lebih banyak pria daripada wanita.

 

Jenis-jenis kanker kepala dan leherJenis-jenis kanker kepala dan leher

Kanker kepala dan leher terdiri dari area berikut ini:

Mulut (rongga mulut)

Diantaranya lapisan bibir dan pipi bagian dalam, langit-langit mulut, dan ujung ⅔ dari lidah, juga gusi dan amandel.

Laring

Dikenal juga sebagai kotak suara, di dalamnya terdapat pita suara yang berperan dalam menghasilkan suara. Laring menghubungkan sistem pernafasan (yang terhubung ke paru-paru) dengan tenggorokan.

Faring

Faring dikenal juga sebagai tenggorokan. Ada tiga susunan dari tenggorokan yang bisa terkena kanker:

  • Nasofaring – Adalah tenggorokan bagian atas, terletak di belakang hidung.
  • Orofaring – Area dari pangkal lidah sampai dengan amandel yang terletak di belakang tenggorokan.
  • Hopofaring – Adalah tenggorokan bagian bawah, termasuk bagian belakang dari kotak suara.

 

Rongga hidung dan sinus

Rongga hidung adalah area di dalam hidung atau lubang hidung. Suara dan nada bicara dipengaruhi oleh empat buah sinus yang terletak di belakang hidung.

Kelenjar ludah

Kelenjar ludah adalah tempat dimana ludah diproduksi. Ludah berfungsi untuk membantu mencerna makanan dan melindungi pencernaan dari infeksi. Umumnya tumor-tumor yang ditemukan di area ini bersifat jinak.

Kanker otak, kelenjar tiroid, mata, dan kanker esofagus tidak termasuk dalam klasifikasi kanker ‘kepala dan leher’

Tanda dan gejala kanker kepala dan leherTanda dan gejala

Karena tanda dan gejala kanker kepala dan leher bisa saja sama dengan gejala penyakit biasa lainnya, sangatlah penting untuk menemui dokter atau tenaga kesehatan profesional jika anda mengalami gejala apapun di bawah ini. Mendiskusikan apapun yang menjadi kekhawatiran dapat dengan dokter anda sesegera mungkin dapat memberikan anda ketenangan dan meningkatkan persentase keberhasilan pengobatan apabila anda terdiagnosa kanker kepala dan leher.

Gejala dapat berupa:

  • Sakit kepala

  • Mimisan dan batuk berdarah

  • Nyeri dan benjolan di area mulut atau leher

  • Infeksi sinus yang berkelanjutan

  • Nyeri saat mengunyah ataupun menelan

  • Hidung tersumbat

  • Hilangnya Indera penciuman, pandangan berbayang, dan  masalah pendengaran

  • Bercak putih atau kemerahan di area mulut (lidah, lapisan dalam mulut, dan gusi).

Stadium pada kanker kepala dan leherStadium

Stadium pada kanker kepala dan leher dapat ditentukan dengan menggunakan sistem TNM, yang merujuk pada:

  • Tumour – seberapa besar ukuran tumor yang tumbuh
  • Node – luas penyebaran sel kanker ke kelenjar getah bening, Nodus dapat dibagi menjadi beberapa kelas, dimana kelas N0 adalah dimana kanker belum menyebar, hingga ke kelas N3, dimana kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening lain.
  • Metastasis – penyebaran sel kanker pada organ tubuh lain. Metastasis dapat dikategorikan menjadi beberapa kelas, dimana M0 artinya belum ada penyebaran, hingga M1c, dimana kanker telah menyebar ke organ lain di dalam tubuh dan menghasilkan tumor-tumor lain.

Pengobatan untuk kanker kepala dan leher

Ada beberapa jenis pengobatan untuk kanker kepala dan leher. Pengobatan yang diberikan tergantung dari jenis kanker dan keputusan anda.

Pertanyaan umum tentang kanker kepala dan leherPertanyaan umum

Apakah kanker kepala dan leher dapat diturunkan oleh keluarga?

Seseorang yang merupakan keluarga inti dari penderita kanker kepala dan leher memiliki resiko lebih tinggi terhadap kanker yang sama.

Berikut adalah dua penyakit yang dapat diwariskan dan berhubungan dengan kanker kepala dan leher:

  • Anemia Fanconi – merupakan gangguan genetik langka yang berkembang sejak dini dan meningkatkan risiko terjadinya kanker, seperti leukemia, sindrom mielodisplasia, dan kanker kepala- leher.
  • Diskeratosis congenita – Kondisi genetik yang menyebabkan ruam-ruam pada kulit dan anemia aplastik. Penderitanya beresiko tinggi mengalami kanker kapala dan leher pada usia dini.
Apa penyebab kanker kepala dan leher?

Penyebab kanker kepala dan leher belum diketahui sepenuhnya, namun ada beberapa faktor yang berkontribusi dalam peningkatan resiko kanker kepala dan leher, diantaranya:

  • Usia – Seseorang dengan usia di atas 40 tahun memiliki resiko kanker kepala dan leher yang lebih tinggi.
  • Faktor gaya hidup – minuman beralkohol, merokok atau mengunyah tembakau, kebersihan mulut yang buruk, paparan zat beracun, dan konsumsi makanan yang diawetkan serta diasinkan.
  • Riwayat infeksi – pernah terinfeksi virus papilloma (HPV) atau virus Epstein-Barr (virus yang menyebabkan demam kelenjar)
  • Jenis kelamin – kanker kepala dan leher lebih banyak diderita laki-laki dibandingkan perempuan.
Seberapa umumkah kanker kepala dan leher?

Setiap tahunnya, sekitar 919 warga Malaysia terdiagnosa kanker nasofaring. Kanker ini menempati urutan kelima kanker yang paling sering dialami oleh pria di Malaysia. Menyasar pada pria berusia 50 tahun keatas.

Resiko seumur hidup berkembangnya kanker nasofaring adalah 1:175 untuk laki-laki Malaysia dan 1:482 untuk perempuan Malaysia. 69.3% penderita kanker nasofaring di Malaysia terdiagnosa di stadium akhir.

Apa yang bisa saya lakukan untuk mengurangi resiko kanker kepala dan leher?
  • Berhenti merokok – merokok dapat meningkatkan resiko kanker kepala dan mulut dengan signifikan.
  • Batasi konsumsi alkohol – maksimal 2 gelas per hari bila anda memilih untuk tetap minum. Konsumsi alkohol berkorelasi pada setiap dosis yang anda konsumsi. (Artinya, semakin banyak yang anda minum, semakin tinggi resiko kanker berkembang). Konsumsi alkohol berhubungan dengan kanker Laring,faring,dan rongga mulut.
  • Konsumsi makan sehat dan seimbang – konsumsi makanan tinggi serat, perbanyak buah-buahan dan sayuran, batasi konsumsi garam dan lemak jenuh, serta hindari konsumsi daging olahan. Mengkonsumsi makanan tinggi garam dan pengawet pada saat kecil dapat menaikkan resiko kanker nasofaring.
  • Menghindari paparan kimia berbahaya – paparan debu dan zat kimia berbahaya dapat menaikkan resiko berkembangnya kanker di rongga hidung dan sinus.
View all

Search

Make An Appointment