Mual dan muntah

Merasa mual dan muntah adalah hal yang umum dialami oleh pasien yang sedang menjalani pengobatan kanker. Namun, ada beberapa hal yang dapat dilakukan agar rasa mual dan keinginan untuk muntah lebih terkontrol dan teratasi dengan baik.

Apa penyebab rasa mual dan muntah?

Rasa mual dan muntah dapat disebabkan oleh kanker itu sendiri ataupun dari pengobatan yang anda jalani.

Obat kemoterapi dapat menyebabkan rasa mual dan muntah yang berbeda tingkat keparahannya, serta seberapa cepat rasa itu muncul dan berapa lama bertahan.

Perasaan emosional seperti kecemasan juga dapat mempengaruhi perasaan mual. Obat lain, seperti obat pereda nyeri, antibiotik, dan anti jamur juga dapat meningkatkan risiko mual dan muntah.

Apa tanda dan gejala dari mual dan muntah?

Setelah kemoterapi, mual dan muntah bisa terjadi dalam hitungan menit, jam, atau dua hingga tiga hari kemudian.

Gejala ini bisa berlangsung hingga 24 jam atau lebih lama, bahkan sampai tujuh hari. Beberapa orang merasa mual sebelum pengobatan atau karena bau atau hal yang mengingatkan mereka pada pengobatan, yang disebut mual antisipatif.

Anda juga bisa merasa pucat, berkeringat, dan produksi air liur berlebihan.

Bagaimana cara mencegah / mengatasi perasaan mual dan muntah?

Ada beberapa obat untuk mengobati, mencegah, atau mengendalikan mual dan muntah, yang disebut antiemetik. Obat ini dapat diminum dalam bentuk tablet atau wafer, diberikan dengan supositoria, atau melalui infus ke pembuluh darah. Sering kali, obat antiemetik dikombinasikan.

Obat ini akan diberikan sebelum kemoterapi dan anda akan diberikan tablet atau wafer untuk dibawa pulang. Penting untuk mengonsumsi obat secara teratur sesuai petunjuk dokter. Jika obat yang diberikan tidak efektif, bicarakan dengan tim medis anda, mungkin obat lain lebih cocok untuk anda.

Pengobatan alternatif:

  • Hipnosis dapat efektif untuk mual dan muntah yang muncul sebelum pengobatan.
  • Relaksasi otot progresif (PMR) bersama dengan visualisasi terarah mungkin juga efektif – PMR adalah teknik dengan mengencangkan dan mengendurkan otot secara bergantian di seluruh tubuh. Visualisasi terarah meningkatkan relaksasi dan mengubah pengalaman tertentu.

Program seperti aromaterapi, pijat, olah raga, akupresur, dan akupunktur mungkin membantu, tetapi efektivitasnya belum terbukti. Bicarakan dengan tim perawatan anda jika anda tertarik untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang teknik ini.

Beberapa langkah yang bisa anda coba untuk mencegah atau mengendalikan mual dan muntah antara lain:

  • Konsumsi antiemetik 30 menit sebelum makan
  • Menghindari produk dengan bau yang kuat seperti parfum atau produk pembersih tertentu
  • Menghindari makan atau menyiapkan makanan saat merasa mual. Jika memungkinkan, mintalah seseorang untuk memasak atau siapkan dan bekukan makanan di awal untuk hari-hari ketika anda tidak ingin memasak
  • Makan dalam porsi kecil tapi sering, yang biasa disebut diet saring
  • Makan makanan yang hambar, hindari makanan dengan bau kuat atau pedas
  • Menghindari makanan tinggi lemak, berminyak, dan digoreng
  • Minum banyak cairan sepanjang hari (dalam jumlah sedikit tapi sering)
  • Menghindari minum terlalu banyak sebelum makan
  • Menghindari alkohol dan konsumsi kopi dalam jumlah banyak
  • Jahe dapat membantu mengurangi mual. Cobalah biskuit, teh, atau wedang jahe
  • Peppermint atau teh peppermint dapat membantu

Kapan saya harus mencari bantuan dari tenaga medis?

Jika muntah menjadi parah atau sering terjadi dalam 24 hingga 48 jam pertama, segera hubungi tim perawatan anda.

Mintalah saran medis jika anda:

  • Merasa mual lebih dari beberapa hari, atau jika mual mengganggu kegiatan penting anda
  • Muntah lebih dari sekali atau dua kali sehari selama dua hari
  • Tidak bisa menahan cairan atau makanan lebih dari 24 jam
  • Menunjukkan tanda-tanda dehidrasi – seperti berkurangnya jumlah urine, detak jantung cepat, sakit kepala, kulit kemerahan dan kering, lidah terlapisi, mudah marah, bingung, dan pusing

Search

Make An Appointment