Leukemia Myeloid Kronis

Leukemia myeloid kronis adalah jenis kanker darah yang terjadi ketika tubuh memiliki terlalu banyak sel darah putih abnormal, yang dikenal sebagai granulosit.

Last modified: Februari 25, 2022

Informasi singkat tentang leukemia myeloid kronisInformasi singkat

  • Leukemia Mieloid Kronis (CML) dimulai ketika sumsum tulang memproduksi sel darah putih yang belum matang sepenuhnya dan tumbuh serta menyebar secara tidak normal.
  • Sel darah putih yang terpengaruh oleh CML disebut granulosit. Ini adalah jenis sel darah mieloid yang merambat melalui jaringan dan organ dalam sistem limfatik serta mempengaruhi bagian tubuh seperti kelenjar getah bening, limpa, dan hati. Ketika sumsum tulang memproduksi terlalu banyak granulosit, sel ini disebut blast atau blast leukemia.
  • Leukemia kronis berkembang secara perlahan dan bisa memerlukan waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun sebelum gejalanya muncul.
  • Secara keseluruhan, leukemia merupakan 7% dari semua kasus kanker di Malaysia. CML adalah jenis leukemia yang jarang terjadi dan umumnya diderita orang dewasa.

Jenis-jenis Leukemia Mieloid Kronis (CML)Jenis-Jenis Leukemia Mieloid Kronis (CML)

Jenis CML yang anda derita diklasifikasikan berdasarkan jumlah sel darah anda  (jumlah berbagai jenis sel darah putih dalam darah), dan ada tidaknya kelainan genetik. Ini termasuk ada tidaknya kromosom Philadelphia dan gen BCR-ABL.

  • Kromosom Philadelphia – Sel-sel anda mengandung 23 kromosom. Kromosom Philadelphia terbentuk pada kromosom ke 22 ketika sebagian dari kromosom ke 9 bergabung dengannya. Jenis kromosom baru ini mengandung gen BCR-ABL yang memberi sinyal kepada sel leukemia untuk tumbuh dan menyebar.

Tanda dan gejala leukemia mieloid kronis (CML)Tanda dan gejala

Karena tanda dan gejala CML bisa saja sama dengan gejala penyakit biasa lainnya, sangatlah penting untuk menemui dokter atau tenaga kesehatan profesional jika anda mengalami gejala apapun di bawah ini. Mendiskusikan apapun yang menjadi kekhawatiran dapat dengan dokter anda sesegera mungkin dapat memberikan anda ketenangan batin dan meningkatkan persentase keberhasilan pengobatan apabila anda terdiagnosa CML.

Meskipun CML sering kali tidak menunjukkan gejala dan biasanya terdeteksi pada saat tes darah rutin, gejala yang mungkin muncul meliputi:

  • Kelelahan

  • Anemia, termasuk pusing, pucat, dan sesak nafas

  • Berkeringat di malam hari

  • Suhu tubuh tinggi

  • Penurunan berat badan dan hilangnya nafsu makan tanpa sebab yang jelas

  • Nyeri tulang

  • Pembengkakan kelenjar getah bening di bawah lengan, leher, atau selangkangan tanpa rasa nyeri

  • Perut membesar dan merasa kenyang setelah makan dalam porsi kecil

  • Peningkatan perdarahan dan mudah memar

Tahapan Leukemia Myeloid Kronis (CML)Tahapan

Tidak seperti kanker lainnya, CML diklasifikasikan ke dalam fase, bukan stadium. Fase-fase ini didasarkan pada jumlah sel darah putih yang belum matang di sumsum tulang dan darah anda.

Fase Kronis

Fase ini dapat berlangsung selama bertahun-tahun dan sebagian besar orang didiagnosa pada tahap ini. Di tahap ini, jumlah sel blast/sel darah muda dalam darah dan sumsum tulang rendah (< 5%). Ini berarti bahwa fase ini relatif stabil. Pada tahap ini, gejala yang muncul sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali.

Fase Akselerasi

Pada fase ini, jumlah sel blast/ sel darah muda dalam sumsum tulang dan dalam darah mulai naik.

Fase Blast

Fase blast adalah periode di mana jumlah sel blast dalam darah dan sumsum tulang meningkat dengan cepat. Pada fase ini, gejala penyakit ini akan memburuk dan CML dapat berkembang menyerupai leukemia akut.

Pengobatan untuk leukemia myeloid kronis

Ada berbagai jenis pengobatan untuk leukemia myeloid kronis. Pengobatan anda akan bergantung pada kondisi anda dan kanker yang anda derita.

Pertanyaan umum mengenai Leukemia Myeloid KronisFAQs

Apakah leukemia myeloid kronis (CML) disebabkan oleh faktor keturunan?

CML bukanlah penyakit yang diturunkan secara genetik. Meskipun kelainan genetik dapat menyebabkan CML, kelainan ini tidak diturunkan dari orang tua, tetapi pemicunya bisa terjadi selama berjalannya hidup anda.

Apa penyebab leukemia myeloid kronis (CML)?

Penyebab pasti CML belum sepenuhnya diketahui. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko berkembangnya CML, termasuk:

  • Usia – Hampir 70% kasus CML terdiagnosa pada orang dewasa berusia di atas 40 tahun
  • Jenis Kelamin – Pria lebih mungkin terdampak CML dibandingkan wanita
  • Kelainan Genetik – Hampir semua penderita CML memiliki kelainan genetik yang dikenal sebagai kromosom Philadelphia. Kromosom ini mengandung gen BCR-ABL yang memberi sinyal kepada sel leukemia untuk tumbuh dan menyebar. Kromosom Philadelphia tidak bersifat keturunan.
  • Paparan Radiasi dan Bahan Kimia Tertentu – Paparan radiasi dan benzena dosis tinggi, serta beberapa perawatan kemoterapi, dapat meningkatkan risiko terkena CML
Seberapa umum CML?

Secara keseluruhan, leukemia mencakup 3,7% dari semua kasus kanker di Malaysia. CML adalah jenis leukemia yang tidak umum dan sebagian besar kasus CML menyerang orang dewasa.

Bagaimana CML didiagnosa?

Ada berbagai macam tes yang digunakan berdampingan dengan pemeriksaan fisik untuk mendiagnosa CML. Tes ini dapat mencakup tes darah dan biopsi sumsum tulang untuk memeriksa jumlah darah lengkap anda dan melihat apakah anda memiliki kromosom Philadelphia. anda juga mungkin akan menjalani USG untuk mengetahui apakah limpa anda terkena.

Apa perbedaan antara Leukemia Myeloid Kronis (CML) dan Leukemia Limfositik Kronis (CLL)?

CML dan CLL adalah dua bentuk leukemia kronis yang berkembang dari jenis sel darah putih yang berbeda. CML berkembang dari sel mieloid yang disebut granulosit, sedangkan CLL berkembang dari limfosit seperti sel B dan sel T.

Apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko Leukemia Myeloid Kronis (CML)?

Tidak ada cara yang diketahui secara pasti untuk mencegah CML. Namun, ada beberapa faktor terkait gaya hidup yang dapat anda pertimbangkan untuk mengurangi resiko kanker secara keseluruhan, seperti:

  • Menghindari kontak radiasi dosis tinggi dan bahan-bahan kimia tertentu
  • Berolahraga secara teratur – Setidaknya 30 menit olahraga yang tidak terlalu ringan atau berat
  • Mengonsumsi makanan sehat dan seimbang – Pilih makanan berserat tinggi dari biji-bijian dan kacang-kacangan, serta variasi buah (2 porsi) dan sayuran (5 porsi) setiap hari. Batasi asupan garam, lemak jenuh, dan hindari semua daging olahan

ReferensiReferensi

Untuk daftar referensi lengkap, klik di sini.
  1. Institute Kanser Negara. (2023). Summary of Malaysian National Cancer Registry Report 2012-2016. Retrieved on 4 October 2023 from https://nci.moh.gov.my/index.php/ms/pengumuman/789-summary-of-malaysian-national-cancer-registry-report-2012-2016
  2. World Health Organisation, The Global Cancer Observatory 2020. Retrieved on 3 November 2023 https://gco.iarc.fr/today/data/factsheets/populations/458-malaysia-fact-sheets.pdf
  3. MyHEALTH Kementerian Kesihatan Malaysia. Retrieved on 10 November 2023. http://www.myhealth.gov.my/en/leukemia-2/
  4. Leukaemia Foundation. (2020). Chronic myeloid leukaemia (CML). Retrieved 12 January 2022 from https://www.leukaemia.org.au/blood-cancer-information/types-of-blood-cancer/leukaemia/chronic-myeloid-leukaemia/
  5. Cancer Council. (2020). Chronic myeloid leukaemia (CML). Retrieved 12 January 2022 from https://www.cancercouncil.com.au/chronic-myeloid-leukaemia/#Who-gets-CML
  6. American Cancer Society. (2018). Chronic Myeloid Leukemia (CML). Retrieved 12 January 2022 from https://www.cancer.org/cancer/chronic-myeloid-leukemia.html
  7. Macmillan Cancer Support. (2020). Chronic myeloid leukaemia (CML).. Retrieved 12 January 2022 from https://www.macmillan.org.uk/cancer-information-and-support/leukaemia/chronic-myeloid-leukaemia-cml
  8. Mayo Clinic. (2021). Chronic myelogenous leukemia. Retrieved 12 January 2022 from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/chronic-myelogenous-leukemia/symptoms-causes/syc-20352417
  9. Arber, D. A., Orazi, A., Hasserjian, R., Thiele, J., Borowitz, M. J., Le Beau, M. M., Bloomfield, C. D., Cazzola, M. and Vardiman, J. W. (2016). The 2016 revision to the World Health Organization classification of myeloid neoplasms and acute leukemia. Blood, 127(20): 2391–2405. 1182/blood-2016-03-643544
  10. Hochhaus A, Saussele S, Rosti G, Mahon FX, Janssen JJWM, Hjorth-Hansen H, Richter J, Buske C; ESMO Guidelines Committee. (2017). Chronic myeloid leukaemia: ESMO Clinical Practice Guidelines for diagnosis, treatment and follow-up. Annals of Oncology, 28 (Supplement 4): iv41–iv51, doi:10.1093/annonc/mdx219
View all

Search

Make An Appointment