Leukemia Limfositik Kronis

Leukemia limfositik kronis adalah jenis kanker darah yang berkembang ketika tubuh memproduksi terlalu banyak sel darah putih abnormal yang dikenal sebagai limfosit.

Last modified: Februari 25, 2022

Informasi singkat leukemia limfositik kronisInformasi singkat

  • Leukemia limfositik kronis (CLL) dimulai ketika sumsum tulang memproduksi sel darah putih yang setengah matang kemudian tumbuh serta menyebar secara abnormal.
  • Sel darah putih yang terkena CLL disebut limfosit. Limfosit merambat melalui jaringan dan organ dalam sistem limfatik, yang mencakup kelenjar getah bening, limpa, dan hati.  Limfosit normal akan berkembang menjadi sel B dan sel T, yang berfungsi melawan infeksi.
  • Leukemia kronis berkembang secara perlahan-lahan dan bisa memakan waktu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun sebelum ada gejala muncul. Karena hal tersebut, sekitar 30 hingga 50% orang yang didiagnosa dengan CLL tidak memerlukan pengobatan.
  • Secara keseluruhan, leukemia mencakup 3,7% dari seluruh kasus kanker di Malaysia.

Jenis-jenis leukemia limfositik kronis (CLL)Jenis-jenis leukemia limfositik kronis (CLL)

CLL biasanya berkembang secara lambat, namun terkadang CLL dapat berkembang lebih cepat. Ada dua jenis utama CLL berdasarkan limfosit yang terkena kanker ini:

CLL sel-B

CLL Sel-B mencakup lebih dari 95% kasus CLL. Sebanyak 1% orang akan terkena leukemia prolimfositik Sel-B (PLL) dalam tubuh, yang cenderung tumbuh dan menyebar lebih cepat.

Leukemia prolimfositik sel-T (T-cell PLL)

Leukemia prolimfositik sel T adalah jenis CLL yang tumbuh dengan cepat dan mencakup sekitar 1% dari seluruh kasus CLL.

Tanda dan gejala leukemia limfositik kronis (CLL)Tanda dan gejala

Karena tanda dan gejala CLL bisa mirip dengan kondisi umum lainnya, penting untuk berkonsultasi dengan dokter umum atau tenaga kesehatan medis jika anda mengalami gejala-gejala sebagai berikut. Jika anda di diagnosis dengan CLL, membahas hal-hal yang anda khawatirkan dengan dokter sesegera mungkin dapat memberikan anda ketenangan dan peluang terbaik untuk pengobatan yang sukses.

Meskipun penderita CLL sering kali tidak menunjukkan gejala apapun dan biasanya penyakit ini terdeteksi saat tes darah rutin, gejala yang mungkin dapat muncul meliputi:

  • Kelelahan

  • Berkeringat di malam hari

  • Infeksi berulang

  • Demam (suhu tubuh tinggi)

  • Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas

  • Pembengkakan kelenjar getah bening yang tidak nyeri di bawah lengan, leher, atau selangkangan

  • Perut membesar dan merasa kenyang setelah makan makanan dalam jumlah kecil

  • Peningkatan pendarahan dan mudah memar

Stadium leukemia limfositik kronis (CLL)Stadium

CLL biasanya digolongkan menggunakan sistem Binet. Sistem ini menggolongkan CLL berdasarkan: Jumlah kelompok jaringan limfoid (seperti kelenjar getah bening, limpa, dan hati) yang terkena penyakit ini dan jumlah sel darah merah dan trombosit (platelet) dalam darah.

Stadium A

Peningkatan jumlah sel darah putih, tetapi hanya terdapat pembesaran pada kurang dari tiga kelenjar getah bening.

Stadium B

Peningkatan jumlah sel darah putih dan  disertai dengan pembesaran tiga atau lebih kelenjar getah bening.

Stadium C

Peningkatan jumlah sel darah putih dan disertai jumlah sel darah merah dan/atau trombosit (platelet) yang rendah.

Pengobatan untuk leukemia limfositik kronis

Terdapat berbagai jenis pengobatan untuk leukemia limfositik kronis. Pilihan pengobatan anda akan bergantung pada kondisi pribadi anda dan karakteristik kanker yang anda alami.

Pertanyaan umum tentang leukemia limfositik kronisFAQs

Apakah leukemia limfositik kronis (CLL) merupakan penyakit keturunan?

CLL biasanya bukan bersifat keturunan. Namun dalam kasus-kasus tertentu, CLL dapat muncul dalam keluarga akibat kelainan genetik.

Apa penyebab leukemia limfositik kronis (CLL)?

CLL disebabkan oleh perubahan pada salah satu atau lebih gen (DNA) dalam tubuh. Alasan pasti terjadinya perubahan ini belum sepenuhnya diketahui. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko berkembangnya CLL, termasuk:

  • Usia – CLL jarang terjadi pada anak-anak.
  • Jenis Kelamin – Pria memiliki resiko dua kali lebih besar untuk berkembangnya CLL dalam tubuh dibandingkan wanita.
  • Kelainan genetik dan riwayat keluarga – CLL berkembang ketika perubahan DNA mendorong pertumbuhan sel yang tidak terkendali dan/atau menghentikan proses kematian sel pada waktu yang tepat. Di dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, CLL dapat diturunkan dalam keluarga.
  • Kontak dengan bahan kimia tertentu – Kontak dengan radon dapat meningkatkan resiko terkena CLL.
Bagaimana leukemia limfositik kronis (CLL) didiagnosa?

Ada berbagai tes yang digunakan untuk mendiagnosis CLL, selain dari pemeriksaan fisik. Tes-tes ini dapat terdiri dari: tes darah untuk memeriksa jumlah darah lengkap (CBC) dan menentukan apakah terdapat sel leukemia. Biopsi sumsum tulang untuk memeriksa keberadaan sel leukemia di dalam sumsum tulang. Dalam kasus yang jarang terjadi, biopsi kelenjar getah bening dapat dilakukan untuk memastikan diagnosis CLL. Untuk melihat apakah kanker telah menyebar ke bagian tubuh lain, anda mungkin akan menjalani CT scan, sinar-X, atau ultrasonografi (USG).

Apa perbedaan antara leukemia limfositik kronis (CLL) dan leukemia myeloid kronis (CML)?

CLL dan CML adalah dua jenis leukemia kronis yang berkembang dari jenis sel darah putih yang berbeda: CLL berkembang dari limfosit, seperti sel B dan sel T, yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh. Sedangkan CML berkembang dari sel myeloid yang disebut granulosit,

Apa yang dapat saya lakukan untuk mengurangi resiko leukemia limfositik kronis (CLL)?

Tidak ada cara khusus yang diketahui untuk mencegah CLL. Namun, ada beberapa faktor gaya hidup yang dapat anda lakukan untuk mengurangi risiko kanker secara keseluruhan, seperti:

  • Berolahraga secara teratur – Lakukan setidaknya 30 menit olahraga intensitas sedang setiap hari.
  • Mengonsumsi makanan sehat dan seimbang – Pilih makanan tinggi serat dari sumber biji-bijian dan kacang-kacangan. Konsumsi variasi buah (2 porsi) dan sayuran (5 porsi) setiap hari. Batasi asupan garam dan lemak jenuh, serta hindari semua daging olahan.

ReferensiReferensi

Untuk daftar referensi lengkap, klik di sini.
  1. Institute Kanser Negara. (2023). Summary of Malaysian National Cancer Registry Report 2012-2016. Retrieved on 4 October 2023 from https://nci.moh.gov.my/index.php/ms/pengumuman/789-summary-of-malaysian-national-cancer-registry-report-2012-2016
  2. World Health Organisation, The Global Cancer Observatory 2020. Retrieved on 3 November 2023 https://gco.iarc.fr/today/data/factsheets/populations/458-malaysia-fact-sheets.pdf
  3. MyHEALTH Kementerian Kesihatan Malaysia. Retrieved on 10 November 2023. http://www.myhealth.gov.my/en/leukemia-2/
  4. (2021). Clinical Trial Landscape of CLL in Asia-Pacific. Retrieved on 20 January 2022 from https://novotech-cro.com/sites/default/files/2021-10/Clinical-Trials%20Landscape%20APAC.pdf
  5. Leukaemia Foundation. (2020). Chronic lymphocytic leukaemia (CLL). Retrieved 12 January 2022 from https://www.leukaemia.org.au/blood-cancer-information/types-of-blood-cancer/leukaemia/chronic-lymphocytic-leukaemia/
  6. Cancer Council. (2020). Chronic lymphocytic leukaemia (CLL). Retrieved 12 January 2022 from
  7. https://www.cancercouncil.com.au/chronic-lymphocytic-leukaemia/
  8. American Cancer Society. (2018). About Chronic Lymphocytic Leukemia. Retrieved 12 January 2022 from https://www.cancer.org/cancer/chronic-lymphocytic-leukemia/about.html
  9. American Cancer Society. (2018). Causes, Risk Factors, and Prevention. Retrieved 12 January 2022 from https://www.cancer.org/cancer/chronic-lymphocytic-leukemia/causes-risks-prevention.html
  10. American Society of Clinical Oncology. (2017). Leukemia – Chronic Lymphocytic – CLL: Introduction. Retrieved 12 January 2022 from https://www.cancer.net/cancer-types/leukemia-chronic-lymphocytic-cll/introduction
  11. (2021). Chronic lymphocytic leukaemia (CLL). Retrieved 12 January 2022 from https://www.healthdirect.gov.au/chronic-lymphocytic-leukaemia-cll#what-is
View all

Search

Make An Appointment